IKLAN

Episode yang Sempat Hilang

Episode yang Sempat Hilang

 

“Jika Kelamnya Masa Lalu Bisa Menghentikan Langkahmu,

Seharusnya, Janji Masa Depan Bisa Menggerakkan Hatimu.”

Sejauh apapun kaki melangkah, masa lalu yang terlanjur dipenuhi kegagalan, kedukaan, takkan mudah hilang dari ingatan. Semoga tidak untuk orang-orang yang berusaha menjadi diri yang baru. Orang- orang yang memutuskan untuk menyudahi semua. Memutuskan untuk sampai disini saja. Karena pada akhirnya, ada cerita yang cukup kita simpan untuk menjadi rahasia saja. Bukan karena kepahitan itu telah selesai, tapi karena kitalah yang memutuskan untuk menyudahi, Agar satu episode yang sempat redup, tidak menjadikan gelap seluruh sisa episode hidup.

Sebagaimana kisah Sayyidina Umar bin Khattab yang menentang dakwah Rasululah, bahkan sampai ingin membunuh sang Nabi terakhir, pada akhir hayatnya justru makamnya tepat di sebelah Rasulullah. Bagaimana orang yang dulu berhati keras, beringas dan dadanya dipenuhi kebencian pada Islam, justru pada akhirnya luluh saat meresapi bagian dari surah Thaha. Menggetarkan hatinya. Seolah hati yang sejak lama seperti batu hitam, akhirnya pecah berhamburan mendengar ayat suci yang menenteramkan hati.

Tapi, apa yang dilakukan Umar? Dia tidak diam, juga tidak santai dengan kesempatan kedua yang ada di depan mata. Umar mengejar. Bertekad. Berlomba dengan siapa saja dalam kebaikan. Demi sebuah perbaikan masa lalu. Demi janji masa depan.

Sayyidina Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Rasulullah yang layak kita jadikan cermin untuk direfleksikan kisah hidupnya ke dalam diri. Tentang diri yang akhirnya “terlambat” sampai tujuan. Kita harus percaya, jatuh mungkin sakit, tapi tak bisa bangkit setelah jatuh, akan jauh lebih menyakitkan.

Hati adalah penggerak seluruh tubuh. Apabila hati itu baik, baik juga seluruh tubuh. Ajak hati untuk memperbaiki diri. Bawa hati lebih mendekat pada hal-hal yang positif yang nantinya bermanfaat untuk pemulihan dalam diri. Kita tidak pernah tahu akan seperti apa akhirnya. Tapi yang kita harus tahu, harapan haram padam! Karena hanya harapan yang dapat membujuk diri untuk terus bertahan dalam kehidupan. Terus melangitkan harapan di saat belum ada jawaban atas doa yang sama adalah tanda kita yang kuat keyakinannya. Doa butuh waktu terkabul. Bukan Allah yang butuh waktu, tapi kita yang butuh waktu untuk memahami lebih banyak hikmah di balik setiap kejadian.

Jangan tangisi apa-apa yang belum mampu kita miliki hari ini.

Jangan tangisi apa-apa yang luput dari diri.

Bila nanti akhirnya Allah Subhanahu wa ta’ala beri kesempatan bagi kita untuk berdiri tegap di kehidupan yang lebih baik, jangan fokus pada kesenangan dan capaian dunia saja. Kita perlu meng-upgrade niat dari hati. Kita perlu meng-update semangat juang. Fokus pada pohon maka rumput di sekitar pasti akan tumbuh dengan sendirinya. Fokus pada kualitas diri maka rezeki akan mengiringi.

 

Pembuat synopsis              : Anis Tri Anggrahini, S.Pd.I

Judul buku                         : Episode yang Sempat Hilang

Penulis / Pengarang           : Desti Annor

Penerbit                             : PT Elex Media Komputindo

Tahun Terbit                      : 2022

Jumlah Halaman                : 194

 

SHARE :
IKLAN
LINK TERKAIT